SEJARAH PERKEMBANGAN DAKWAH RASULULLAH PERIODE MEKKAH
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang masih ridho memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan kali ini kita
masih bisa terus melanjutkan pendidikan dan menambah wawasan kita untuk menjadi
generasi penerus bangsa yang berbakti pada orang tuan dan setia membela bangsa
dan negara kita.
Kami
berharap buku atau artikel ini dimanfaatkan sebaik-baiknya dan sebagaimana mestinya.
Kami sadar bahwa buku ini belum sempurna dan masih perlu ditingkatkan mutunya.
Oleh karena itu mari kita saling belajar dan mengajar dan menghargai para
pendidik dan kami tunggu saran dan kritiknya.
Sengkang,
Juli 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang muslim hendaknya
kita mengetahui sejarah Nabi Muhammad SAW baik ketika beliau dalam berdakwah di
Makkah dan diangkat sebagai Rasul. Oleh karena itu kami mencoba untuk
mengingatkan kembali akan sejarah dan perjalanan Nabi untuk selalu kita contoh
dan kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Telah kita ketahui bersama bahwa
umat Islam pada saat sekarang ini lebih banyak mengenal figur-figur yang
sebenarnya tidak pantas untuk di contoh dan ironisnya mereka sama sekali buta
akan sejarah dan kehidupan Rosulullah SAW.
Oleh karena itu kami mencoba untuk
membuka, memaparkan tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW, dan mudah-mudahan
dengan adanya makalah ini menambah rasa kecintaan kita pada Nabi Muhammad SAW.
B.
Rumusan Masalah.
a.
Bagaimana
sejarah dakwah Rasulullah pada periode Mekkah ?
b.
Apa-apa saja
yang terkandung dan yang terjadi dalam isi dakwah Rasulullah pada periode
Mekkah ?
C.
Tujuan.
a.
Sebagai
motivatis untuk lebih memahami perjuangan islam.
b.
Sebagai ilmu
pengetahuan islam dan umum.
c.
Sebagai
pembelajaran untuk lebih cinta pada agama islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kehidupan
Rasulullah SAW Sebelum Mendapat Risalah.
Nasab
dari pihak Ayah, Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hisyam bin Abdi
Manaf bin Qushayyi bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Gholib bin Fihr
bin Malik bin An-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin
Mudhar bin Nazar bin Mu’iddu bin Adnan.
Nasab dari pihak ibu, Muhammad binti
Aminah bin Wahab bin Abdul Manaf bin Zuhroh bin Kilab. Nasab Ayah dan Ibu Nabi
bertemu pada kakeknya yang kelima.
Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada
tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun gajah dinamakan tahun gajah kerena Raja Abraham
mengirim pasukan dan gajah dalam jumlah besar ke Makkah untuk menghancurkan
Ka’bah. Allah membinasakan mereka dengan mengirim burung ababil kerena
memuliakan kelahiran Nabi SAW). Nabi dilahirkan di rumah Abu Thalib
perkampungan bani Hasyim. Beliau dilahirkan dalam keadaan yatim, kerena
bapaknya Abdullah meninggal dunia ketika perjalanan pulang dari berdagang di
Syam dalam usia 18 tahun dan di makamkan di kota Madinah di samping
paman-pamannya Ibnu Addi dan Ibnu Hajjar. ketika itu Nabi muhammad SAW masih
dalam kandungan Siti Aminah (ibunda beliau) dua bulan. Lalu ia di asuh oleh
kakeknya Abdul muthalib. Sesuai kebiasaan orang Arab pada jaman itu, menyerah
anak mereka untuk disusui dan dipelihara oleh Arab Badui (orang Arab yang
tinggal di pedesaan). Maka ketika mendengar rombongan Bani Sa’id datang ke
Makkah, maka siti Aminah menyuruh akan kakeknya Abdul Mutholib untuk mencarikan
wanita yang akan menyusui Nabi Muhammad kecil. Maka bertemulah Abdul mutholib
dengan seorang wanita bernama Halimah dari Bani Sa’id. Maka jadilah wanita itu tercatat dalam sejarah Islam sebagai
ibu susu orang yang paling mulia di muka bumi ini. Selama lima. tahun dalam
pengasuhan Halimah, Nabi muhammad berkembang dalam pergaulan Bani Sa’id. Maka
berkembanglah bahasa Muhammad sesuai lughat Arab Bani Sa’id yang terkenal
lughat Arab paling murni, indah dan fasih. Pada masa pengasuhan Halimah ini
terjadi peristiwa yang sangat besar yaitu pembelahan dan pembersihan hati Nabi.
Pada usia enam tahun, Muhammad
diserahkan kembali kepada ibunya. Dalam rangka untuk memperkenalkan
kerabat-kerabatnya di Madinah, Aminah membawa Muhammad ke Madinah. Ketika
sampai di sana Aminah mengajaknya berziarah ke tempat ayahnya dimakamkan.
Aminah jatuh sakit di sebuah desa yang bernama Abwa, di sinilah akhirnya Aminah
wafat dan dimakamkan. Si kecil Muhammad dibawa pulang ke Makkah oleh Ummu Aiman
seorang budak yang dengan setia menemani Muhammad dan yang mengasuhnya.
Setelah Aminah meninggal, Abdul
Muthalib mengambil alih tanggung jawab merawat dan mengasuh Nabi Muhammad.
Namun, dua tahun kemudian Abdul Muthalib meninggal dunia karena renta. Tanggung
jawab selanjutnya beralih kepada pamannya, Abu Thalib. Seperti juga Abdul
Muthalib (sang kakek), dia sangat disegani dan dihormati orang Quraisy dan
penduduk Mekkah secara keseluruhan, tetepi dia miskin.
Dalam usia muda, Muhammad hidup
sebagai penggembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Mekkah. Melalui
kegiatan pengembalaan ini dia menemukan tempat untuk berpikir dan merenung.
Dalam suasana demikan, dia ingin melihat sesuatu di balik semuanya. Pemikiran
dan perenungan ini membuatnya jauh dari segala pemikiran nafsu duniawi,
sehingga ia terhindar dari berbagai macam noda yang dapat merusak namanya,
karena itu sejak muda ia sudaah di juluki Al-Amin, orang yang terpecaya.
Pada usia dua belas tahun, Muhammad
menemani paman pergi ke Syam (sekarang Syria). Dalam perjalanan tersebut ia
bertemu seorang pendeta Kristen bernama Bahra yang menyakini Muhammad sebagai
calon Rasul terakhir. Kerena sebab itulah, sang pendeta menyampaikan pesan
kepada Abu Thalib agar menjaga kemenakannya dengan baik.
Pada usia itu pula terjadi
peperangan dahsyat yang melibatkan hampir seluruh suku-suku Arab, termasuk Bani
Hasyim. Muhammad turut menyertai pamannya dalam peperangan tersebut, sekalipun
ia tidak turut terlibat secara langsung, namun ia turut membantu mengumpulkan
mata panah yang dilemparkan oleh musuh, lalu menyerahkannya kepada Abdul
Thalib.
Pada saat itu, Muhammad cendrung
bersikap sebagai pengamat peperangan. Ketika ia menyaksikan jumlah korban jiwa
yang besar akibat peperangan saudara tersebut, maka selanjutnya ia memprakasai
pembentukan komite perdamaian yang disebut Halful Fuzul, yang merupakan
himpunan kerja sama kaum muda. Tujuan utama himpunan ini adalah berupaya
menciptakan perdamaian dan untuk menjalin kerukunan antar suku-suku di Mekkah.
Khadijah, menurut riwayat Ibnu
‘I-Atsir dan Ibnu Hisyam, adalah seorang pedagang yang mulia dan kaya. Beliau
sering mengirim orang kepercayaannya untuk berdagang. Ketika beliau mendengar
kabar kejujuran Nabi SAW dan kemuliaan akhlaknya, beliau coba mengamati Nabi
SAW dengan membawa dagangannya ke Syam. Khadijah membawakan barang dagangan
yang lebih baik dari apa yang dibawakan kepada orang lain. Dalam perjalanan ini
Nabi SAW ditemani Maisarah, seorang kepercayaan Khadijah. Muhammad SAW, menerima
tawaran ini dan berangkat ke Syam bersama Maisarah meniagakan harta
Khadijah.
Dalam perjalanan ini Nabi berhasil
membawa keuntungan yang berlipat ganda, sehingga kepercayaan Khadijah bertambah
terhadapnya. Selama perjalanan tersebut Maisarah sangat mengagumi akhlak dan
kejujuran Nabi. Semua sifat dan prilaku itu dilaporkan oleh Maisarah kepada
Khadijah. Khadijah tertarik pada kejujurannya, dan ia pun terkejut oleh barakah
yang diperolehnya dari perniagaan Nabi SAW.
Kemudian Khadijah menyatakan
hasratnya untuk menikah dengan Nabi SAW dengan perantaraan Nafisah binti
Muniyah. Nabi SAW menyetujuinya, kemudian Nabi SAW menyampaikan hal itu kepada
paman-pamannya. Setelah itu, mereka meminangkan Khadijah untuk Nabi SAW dari
paman Khadijah, Amr bin Asad. ketika menikahinya, Nabi berusia dua puluh lima,
sedangkan Khadijah berusia empat puluh tahun. Sebelum menikah dengan Nabi saw,
Khadijah pernah menikah dua kali. Pertama dengan Atiq bin A’idz at-Tamimi, dan
yang kedua dengan Abu Halah at-Tamimi; namanya Hindun bin Zurarah.
Rasulullah saw. Sebelum bi’tsah
pernah ikut serta dalam pembangungan ka’bah dan pemugarannya. Beliau ikut serta
secara aktif mengusung batu di atas pundaknya. Pada waktu itu beliau berusia 35
tahun, menurut riwayat yang paling shahih. Beliau memiki pengaruh besar dalam
menyelesaikan kemelut yang timbul akibat perselisihan antar kabilah tentang
siapa yang berhak mendapatkan kehormatan meletakkan hajar aswad di
tempatnya. Semua pihak tunduk kepada usulan yang diajukan Nabi saw., kerena
mereka semua mengenalnya sebagai al-amin (terpercaya) mencintainya.
Mendekati usia empat puluh tahun,
mulailah tumbuh pada diri Nabi saw kecenderungan untuk melakukan ‘uzlah.
Allah menumbuhkan pada dirinya rasa senang untuk melakukan ikhtila (menyendiri)
di gua Hira’ (Hira’ adalah nama sebuah gunung yang terletak di sebelah barat
laut kota Makkah). Beliau menyendiri dan beribadah di tersebut selama beberapa
malam. Kadang sampai sepuluh malam, dan kadang lebih dari itu, sampai satu
bulan. Kemudian beliau kembali ke rumahnya sejenak hanya untuk mengambil bekal
baru untuk melanjutkan ikhtila’nya di gua Hira’. Demikianlah Nabi saw
terus melakukannya sampai turun wahyu kepadanya ketika beliau sedang melakukan
‘uzlah.
B. Pengangkatan
Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.
Pengangkatan Muhammad sebagai nabi
atau rasul Allah SWT, terjadi pada tanggal17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah
(610 M) tatkala beliau sedang bertahannus diGua Hira, waktu itu beliau genap
berusia 40 tahun. Gua Hira terletak di JabalNur, beberapa kilo meter sebelah
utara kota Mekah.Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya
ditandai denganturunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama
kali yakni Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Qur’an pertama
tersebut, dalamsejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Qur’an.Menurut sebagian ulama,
setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-‘Alaq: 1-5) turun pulaSurah Al-Mudassir:
1-7, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammadberdakwah menyiarkan
ajaran Islam kepada umat manusia.Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada
di Mekah (periode Mekah) selama13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur
telah diturunkan kepadabeliau, wahyu berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat, yang
meliputi 89 surah. Surah-surah yang diturunkan pada periode Mekah dinamakan
Surah Makkiyyah.
- 2. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 TahunPada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya.Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijahbinti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudarasepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat RasulullahSAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh RasulullahSAW pada waktu kecil).Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa orang kawandekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah: Abdul Amar dari Bani Zuhrah Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris Utsman bin Affan Zubair bin Awam Sa’ad bin Abu Waqqas Thalhah bin Ubaidillah.Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudahdisebutkan d atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).
- 3. Dakwah secara terang-teranganDakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelahturunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secaraterang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216.Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebagaberikut:Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makandan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapimerahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid binHaritsah.Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada danbertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islamdari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW)dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 darikenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).
- 4. Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kotaMekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antaralain: Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar. Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus. Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah). Gelombang pertamatahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombangkedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnyalebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadipada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabahtersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi danmembela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan parapengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.
- 5. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAWProf. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskansebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaranpersamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankantradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankanperbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya kehidupansesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasangeri dengan siksa kubur dan azab neraka.Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkanagama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur mereka.Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwahRasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.
- 6. Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah RasulullahSAW bermacam-macam antara lain: Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaumkafir Quraisy) di luar batas perikemanusiaan. Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan diantara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam danmelaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kamu kafir Quraisy danmelakukan penyembahan terhadap berhala.Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi MuhammadSAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itumemberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi padatahun 615 M.
- 7. Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karenamenduga keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salahsatu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan merekameleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam lagi.Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yangkedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib.Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAWdan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAWjuga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib danKhadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka cita).
C.
Sistem
Dakwah Rosululloh Saw. di Makkah
Kehidupan bangsa Arab sebelum
masuknya Islam:
1. Musyrik,
mereka menyembah berhala.
2.
Membunuh
anak-anak mereka kerena takut akan kelaparan dan kemiskinan.
3. Mengubur
anak prempuan mereka hidup-hidup kerena takut aib.
4. Senang
berperang walaupun masalahnya sepele.
Menjelang usianya yang ke 40, dia sudah
terlalu terbiasa memisahkan diri dari kegalauan masyarakat, berkontemplasi ke
gua hira, bebarapa kilometer di utara kota mekah. Disana Muhammad mula-mula ber
jam-jam kemudian berhari-hari bertafakur. Pada tanggal 17 ramadhan tahun 611
Masehi, malaikat jibril muncul menyampaikan wahyu Allah yang pertama :
Bacalah dengan nama tuhanmu yang telah mencipta. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu itu maha
melihat. Dia telah mengajar dengan kalam. Dia telah mengajar manusia apa yang
mereka tidak ketahui ( QS Alaq : 1-5 )
Dengan turunnya wahyu pertama itu,
berarti Muhammad telah dipilih Allah sebagai Rasul, dia belum diperintahkan
untuk menyeru manusia kepada agama. Setelah wahyu pertama itu datang, Jibril
tidak muncul lagi untuk beberapa lama sementara Nabi Muhammad SAW menantikannya
dan selalu datang ke Gua Hira'.
Dalam proses penantian Jibril, turun
wahyu yang membawa perintah kepada Rasulullah. Wahyu itu itu berbunyi sebagai
berikut :
Hai orang yang brselimut bangun, dan
beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu dan bersihkanlah pakaianmu,
tinggalkan perbuatan dosa dan janganlah engkau memberi ( dengan maksud )
memperoleh ( balasan ) yang lebih banyak dan untuk ( untuk memenuhi perintah )
Tuhanmu bersabarlah. ( Al- Muddatsir 1-7 ).
Dengan turunnya perintah itu
mulailah Rasulullah berdakwah. Pertama-tama, beliau melakukannya secara
diam-diam di lingkungannya sendiri, keluarga, dan sahabat-sahabat beliau yang
paling karib. Mereka di seru kepada pokok-pokok agama Islam yang disebut dalam
ayat-ayat diatas yaitu, bertauhid kepada allah dan meninggalkan ilah dan
berhala-berhala yang mereka sembah.
Nabi Muhammad Saw. pada
periode Mekkah menggunakan strategi dakwah,antara lain :
1.
Dakwah
secara sembunyi-sembunyi
Cara ini ditempuh karena beliau
begitu yakin bahwa masyarakat arab jahiliyah masih sangat kuat
mempertahankan kepercayaan dan tradisi warisan leluhur. Mereka bersedia
berperang dan rela mati dalam mempertahankanya demi tradisi leluhurnya
tersebut. Dan Nabi Muhammad takut terkejutnya mereka akan perkara yang belum
pernah mereka ketahui dan meraka dengar.
Setelah Nabi Muhammad menerima
risalah kenabian pada usia 40 tahun, mulailah Nabi mendakwahkan ajaran Islam di
tengah-tengah ketersesatan masyarakat Makkah. Ajaran dakwah Nabi Muhammad yang
paling pokok adalah keyakinan kepada Allah yang Maha Esa (tauhid).
Allah adalah pencipta alam semesta
ini. Allah adalah yang memberi kehidupan dan tempat kembali setelah kematian.
Bahwa tidak ada satu pun yang menyerupai-Nya. Bahwa masyarakat Makkah harus
meninggalkan penyembahan berhala. Muhammad tidak mengajak mereka kecuali
kebajikan dan kesalehan.
Mula-mula istrinya sendiri,
Khadijah, kemudian saudara sepupunya Ali bin Abi Thalib yang beru berumur 10
tahun. Kemudian Abu Bakar sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Lalu Zaid,
bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh Nabi sejak
ibunya Aminah masih hidup. Banyak orang-orang yang menerima seruan Nabi melalui
perantara Abu Bakar. Mereka dikenal dengan sebutan Assabiqunal Awwalun .
Mereka ialah Usman bin Affan, Zubair ibnu Awwan, Sa'ad ibnu Abu Waqqas,
Abdurrahman ibnu Auf, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah ibnul Jarrah, dan
Arqam ibnu Abu Arqam.
Mereka ini bertemu Nabi secara
rahasia. Apabila salah seorang di antara mereka ingin melaksanakan salah satu
ibadah, ia pergi ke lorong-lorong Makkah seraya bersembunyi dari pandangan orang-orang
Quraisy. Pengikut Nabi semakin bertambah jumlahnya dalam 3-4 tahun masa dakwah
Nabi tercatat 40 orang yang beriman. Rasulullah memilih rumah al-Arqam bin Abi
‘Irqam, sebagai tempat pertemuan untuk mengadakan pembinaan dan pengajaran.
2.
Dakwah
Secara Terang-terangan
Muhammad diperintahkan oleh Allah
untuk melakukan dakwah secra terang-terangan.
Dijelaskan dalam Al-Quran surat
Al-Hijr: 94 yang artinya:
فَاصْدَعْ
بِمَا تُؤْمَرُ. وَاَعْرِضْ عَنِ المُشْرِكِيْنَ
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan
segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang
musyrik”.
Dalam dakwah secara terang-terangan
Rosullullah menggunakan srategi-srategi sebagai berikut:
a.
Mengundang
kaum kerabat keturunan dari bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan
makan dan mengajak mereka masuk islam.
b.
Mengumpulkan
para penduduk Mekkah terutama yang berada di tempat tinggal disekitar Ka’bah
untuk berkumpul di Bukit Shofa.
Menyampaikan seruan dakwah kepada
para penduduk di luar kota Mekkah.
Dakwah Nabi secara terang-terangan
ditentang dan ditolak oleh bangsa Quraisy, Dengan alasan bahwa mereka
tidak dapat meningggalkan agama yang telah mereka warisi dari nenek moyang
mereka, dan sudah menjadi bagian dari tradisi kehidupan mereka.
Pada saat itulah Rasulullah
mengingatkan mereka akan perlunya membebaskan pikiran dan akal mereka dari
belenggu taqlid. Ketika Nabi SAW mencela tuhan-tuhan mereka, membodohkan
mimpi-mimpi mereka, dan mengecam tindakan taqlid buta kepada nenek
moyang mereka dalam menyembah berhala, mereka menentangnya dan sepakat untuk
memusuhinya, kecuali pamannya Abu Thalib yang membelanya.
Kaum Quraisy menolak dan
berusaha menghentikkan dakwah Rasulullah dengan berbagai cara :
1. Terhadap
budak-budak yang telah masuk Islam, tuan-tuannya wajib untuk menghukum dan
menyiksanya.
2. Melempari
Nabi Muhammad Saw dengan kotoran dan isi perut kambing.
3. Mengusulkan
kepada Nabi Muhammad Saw agar permusuhan dihentikan dengan cara suatu saat
orang kafir Quraisy mengikuti ibadah orang Islam, tetapi orang Islam di lain
waktu harus mengikuti ibadah mereka.
Namun semua itu tidah berhasil
menghentikan dakwah Rasulullah, bahkan tantangan-tantangan yang berat lagi
dilakukan oleh kaum Quraisy untuk menghentikan dakwah Rosullullah Saw.
Diantaranya adalah Pemboikotan keluarga Nabi SAW dan pengikutnya, dan upaya
pembunuhan terhadap Rosullullah Saw.
Setelah dakwah terang-terangan itu
pemimpin Quraisy mulai berusaha menghalangi dakwah Rasul. Semakin bertambahnya
jumlah pengikut Nabi, semakin keras tantangan yang dilancarkan kaum Quraisy.
D.
Faktor-faktor yang mendorong Quraisy
menentang seruan Islam
Menurut Ahmad Syalabi, Dengan
mempelajari dan mengerti bagaimana kehidupan bangsa Arab, dapatlah kita
menyimpulkan sebab-sebab yang mendorong kaum Quraisy menentang agama Islam
yaitu sebagai berikut :
1. Persaingan
merebut kekuasaan
Kaum Quraisy tidak dapat membedakan
antara kenabian dan kekuasaan, atau antara kenabian dan kerajaan. Mereka
mengira tunduk kepada agama Muhammad berarti tunduk kepada kekuasaan Abdul
Muthalib. Sedangkan suku-suku bangsa arab selalu bersaingan untuk merebutkan
kekuasaan dan pengaruh. Sebab itu bukanlah hal yang mudah bagi kaum quraisy
untuk menyerehkan kepemimpinan kepada Muhammad karena menurut mereka berarti
suku-suku bangsa arab akan kehilangan kekuasaan dalam masyarakat.
2. Penyamaan
antara hak antara kasta bangsawan dan kasta hamba sahaya
Bangasa arab hidup dengan system
kasta, tiap-tiap manusia digolongkan dalam kelompok kasta yang tak boleh
dilampauinya. Tapi seruan nabi Muhammad membrikan hak yang sama kepada manusia,
yang merupakan suatu dasar yang penting dalam agama islam, agama islam
memandang sama antara hamba sahaya dengan tuannya.
3. Takut
dibangkitkan dari alam kubur
Agama Islam mengajarkan bahwa pada
hari kiamat manusia akan dibangkitkan dari dalam kuburnya dan semua amal pernebuatan
manusia akan di hisab, orang-orang yang berbuat baik maka Allah akan
membalasnya dengan surga akan tetapi orang yang berbuat jahat akan dibalas
dengan neraka. Kaum Quraisy tidak dapat menerima agam Islam yang mengajarkan
manusia akan dibangkitkan kembali sesudah mati.
4. Taklid
kepada nenek moyang
Para kaum Quraisy taklid secara
membabi buta terhadap nenek moyangnya dan mengikuti langkah-langkah mereka
dalam prersoalan peribadatan dan tingkah laku adalah suatu yang telah berurat
dan berakar pada bangsa Arab. karena itu, sangat beratlah terasa bagi mereka
meninggalkan agama nenek moyang dan mengikuti agama baru yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW. Mereka berkata: “Apabila dikatakan kepada mereka” Marilah
mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul. “Mereka menjawab:
cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya. Dan
apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang
mereka itu tidak mengetahui apa dan tidak pula mendapat petunjuk?
5. Memperniagakan
patung
Salah satu dari usahaa orang Arab
dahulu adalah memahat patung yang menggambarkan Latta, Uzza , Manna ,
dan Hubal. Patung-patung itu mereka jual kepada Jamaah Haji, mereka
membelinya supaya mendapat berkat atau untuk kenang-kenangan. Tetapi agama
Islam melarang menyembah memahat dan menjual patung, karena itu
saudagar-saudagar patung memandang agama Islam sebagai penghalang rezeki
mereka, oleh karena itu, mereka menentang agama Islam.
Fase-fase tantangan Quraisy terhadap agama Islam
Pada permulaan Islam, kaum Quraisy
belumlah mencurahkan perhatiannya terhadap umat Islam mereka mengira bahwa
seruan Nabi Muhammad itu hanya satu gerakan yang tidak akan bertahan lama untuk
akan lemah dan akan punah dengan sendirinya. Akan tetapi, alangkah terkejutnya
mereka melihat dengan cepat memasuki kehidupan rumah tangga mereka dan hamba
sahaya yang dulu mereka anggap derajatnya terlebih sebagai harta benda telah
menerima pula seruan itu dan telah menerima pula seruan itu dengan baik. Pertama
sekali mereka halangi para hamba sahaya dan orang-orang yang lemah seperti
Yasir dan putranya Ammar serta istrinya Summayyah, begitu juga Bilal, Habab
Ibnu Haris dan lainnya mendapat siksaan yang berat diluar prikemanusiaan. Akan
tetapi Nabi SAW tidak mendapatkan siksaan karena Bani Hasyim memiliki kedudukan
yang tinggi pada pandangan mereka dan Rasul sendiri mendapat perlindungan dari
pamannya Abu Thalib. Akan tetapi, seruan Nabi bertambah tersiar dan bangsawan
Quraisy mulai banyak yang masuk.
Ketika Nabi SAW melihat pada yang
dialami para sahabat atas gangguan dan siksaan dari para kafir Makkah, Nabi SAW
memerintah para sahabatnya untuk hijrah ke Habasah, pada tahun itu berangkatlah
10 laki-laki dan 5 perempuan, diantaranya Usman bin Affan dan istrinya Roqaiyah
binti Rasulullah SAW. Setelah tiga bulan mereka pulang kerena gangguan negri
tersebut dan sedikitnya jumlah mereka. Inilah awalnya hijrah dalam Islam.
Pada tahun kelima kenabian, dua
pembesar Quraisy yang terkenal dengan kekuatan dan keberaniannya, yaitu Umar
bin Kattab dan Hamzah bin Abdul muthtalib. Nabi dan umat Islam sangat senang
dengan masuknya dua orang tersebut kerena Islam mulai menjadi kuat.
Setelah Nabi dibaikot, Nabi SAW
menyuruh para muslimin hijrah ke Habasah untuk kedua kali pada tahun ketujuh
kenabian. Pada tahun ini, berhijrah, 73 laki-laki dan 11 perempuan.
Mereka bertemu dengan orang-orang Islam Yaman.
Dengan cacatan sejarah, Kaum Quraisy
tidak berani menyakiti Nabi Muhammad SAW, karena beliau mendapatkan
perlindungan dari pamannya Abu Thalib yang sangat disegani oleh kaum Quraisy.
Abu Thalib memiliki pribadi yang sangat khas yaitu di satu sisi membenarkan
islam membela keponakannya. Namun pada kenyataannya tidak pernah mengikuti apa
yang dibelanya sampai ia meninggal. Setelah istrinya Khodijah meninggal
dunia demikian juga pamannya. Kaum Quraisy meningkatkan perlawananya terhadap
dakwah nabi Muhammad Saw. Tahun itu disebut dengan tahun kesedihan atau ‘Amul
Khuzni. Kaum Quraisy memboikot kaum muslimin dengan menggantungkan piagam
diatas ka’bah, agar mereka tidak berhubungan dengan kaum muslimin dan
keluarga Nabi.
Setelah kematian paman dan istri
beliau, kaum Quraisy menambah gangguan dan siksaan kepada Nabi Saw. Maka beliau
melakukan hijrah ke tha’ib dengan ditemani zaid bin Tsabit. Namun nabi SAW
tidak mendapat sambutan yang baik, malah Nabi mendapat penduduk negri
tersebut.
Pada tahun 11 dari kenabian, untuk
memuliakan dan mengobati kesedihan Nabi yang ditinggal dua orang yang sangat
dicintai beliau. Allah SWT memuliakan beliau dengan isra dan mi’raj. Isra adalah
menujunya Nabi SAW pada waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso. Mi’raj
addalah naiknya Nabi SAW ke alam tertinggi bertemu dengab Allah. Pada waktu
itu turunlah kewajiban sholat. Pada malam itu Nabi SAW ditemani Jibril.
Pada tahun 11 juga datang rombongan
berjumah enam orang dari yastrib untuk melakukan haji. Mereka bertemu dengan
Rasulullah, dan mereka memba’iat beliau dengan syarat:
a.
Tidak
mensekutukan Allah.
b. Tidak
mencuri.
c.
Tidak
berzinah.
d. Tidak
membunuh anak-anak mereka.
Kejadian ini disebut Bai’ah Aqobah
al-Ulaa. Selain itu Nabi juga mengirim orang yang akan melajarkan Islam kepada
kaum mereka.
Pada tahun 13 kenabian, datang 73
orang laki-laki dan 2 orang perempuan dari arab Madinah ke Makkah untuk
melaksanakan haji. Mereka juga bertemu dengan Rasulullah dan membai’at beliau
dengan landasan bahwa mereka menyembah Allah dan mereka menawarkan perlindungan
kepada Nabi jika beliau bersedia hijrah bersama mereka. Kejadian ini disebut
Bai’ah Aqobah Tsani.
Ketika mengetahui kaum Quraisy
tersebarnya Islam ke Madinah, mereka semakin keras menyiksa kaum muslim di
Makkah. melihat demikian, Rasulullah memerintahkan para muslimin Makkah untuk
berhijrah ke Madinah. Para muslimin akkah pun pergi dengan diam-diam kerena
mereka takut apabila kaum Quraisy melihat, mereka akan menghalang-halangi dan
mencegah.
Ketika mendengar para muslimin
Makkah telah berhijrah dan adanya pertolongan untuk orang Islam dari Arab
Madinah, kaum Quraisy merencanakan pembunuhan kepada Nabi SAW, maka Allah
memerintahkan kepada beliau untuk berhijrah juga. Dengan ditemani Abu Bakar
beliau berangkat ke Madinah setelah terlepas dari rencana pembunuhan. Namun
tidak mudah bagi nabi untuk berhijrah, setelah mengetahui kaum akan lepasnya
Nabi dari pembunuhan. Mereka tidak menyerah sampai di situ, tapi mereka
mengirim pasukan untuk menangkap Rasulullah baik hidup atau mati. Namun
kehendak Allah yang berlaku, Nabi SAW dan Abu Bakar tiba dengan selamat dan
sambutan yang luar biasa dari penduduk Madinah.
Nabi memilih kota Madinah ( Yastrib ) sebagai
tempat hijrah kaum Muslimin, dikarenakan beberapa faktor antara lain :
- Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah
- Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk Madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah
- Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut
- Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Makkah adalah salah satu
tempat mulia menurut Islam, bahkan sebelum datangnya Islam. Ditambah lagi
dengan lahirnya orang yang paling mulia.
Melihat sejarah dari lahirnya Nabi
SAW, kita dapat mengambil ibroh beginilah kehidupan beliau hingga menjadi
Rasul dan kesabaran beliau dalam berdakwah, walaupun gangguan datang
silih berganti beliau tidak gentar. Dan dapat kita lihat juga, seseorang yang
berdakwah, selalu di tentang oleh orang-orang yang berdekatan dengannya tapi
malah orang yang jauh mendukungnya.
b. Saran-saran
Semoga dengan adanya makalah
ini, teman-teman dapat mengetahui bagaimana awal dakwah yang dilakukan
oleh Nabi agar kita bertambah cinta dengan beliau. Jangan pernah bosan untuk
mempelajarinya, kerena di dalamnya terdapat ilmu-ilmu. Terakhir, marilah kita
teladani kehidupan beliau semampu kita.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Ali, K.
2003. SEJARAH ISLAM (Tarikh Pramodern). Jakarta: PT RajaGrafindo
persada.
2.
Sa’id,
Muhammad. 1995. Sirah Nabawiyah. Jakarta: Robbani Press.
3.
Yatim,
Badri. 2007. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo persada.
4.
Abdul
Jabbal, Umar. Kholasah Nurul Yaqin. Surabaya: maktabah Salim bin Said
Nabhan.
5.
Al-Hidhri,
Muhammad. 2003. Nurul Yaqin. Bairut: darul fikr.
[3] Sebelumnya Nabi pernah menyusu
dengan Tsuaibatul Aslamiyah. Umar Abdul Jabbal. Kholasah Nurul Yaqin.
hal 7.
[8] Muhammad Sa’id Ramadhan al Buthi, SIRAH
NABAWIYAH, (jakarta: Robbani Press, 1995, cetakan ketujuh) hal. 60.
[9] Kaum arab berselisih siapa yang
berhak meletakan hajar aswad, hampir-hampir mereka berperang hingga ada usulan
siapa yang terdahulu masuk pada waktu subuh ke mesjid, ia yang berhak meletakan
hajad aswad ketempatnya. Ternyata mereka memperdapati Nabi Muhammad, semuanya
ridho dengan beliau. Kemudian nabi membentang selendangnya dan meletakan hajar
aswad di atasnya. Beliau menyuruh para pemuka suku mengangkat masing-masing
ujung selendang beliau. Kemudian nabi mengangkat dan meletakan hajar aswad
dengan tangannya yang mulia.
THANKS SAUDARA ARTIKELNYA SANGAT MEMBANTU UNTUK MATERINYA PELAJAR.. SAYA COPY YAA...